Jika kita sudah datang di 2.000 rpm ke kepada, barulah jambakannya terasa. Transmisi 6 percepatannya termasuk halus meskipun ada sedikit lag ketika kita kickdown untuk diturunkan gigi, namun selebihnya oke-oke saja. Bila kita bisa medapati jalan kosong untuk merasakan potensi mesinnya, cobalah gaspol mesin itu. Rasanya lebih enteng dibandingkan kurang lebih pemain kuat dalam famili itu, dikategorikan kembarannya. Namun kalau dibanding Pajero Sport Dakar, masih dapat diperdebatkan. Tak terlalu supplier bearing terdengar siulan turbonya, toko bearing kiranya karena peredaman kabin dengan sedang mumpuni. Sayang, kami belum sempat menguji kekedapannya dalam jalan lepas hambatan. Setirnya menggunakan EPS, & di kecepatan rendah ataupun status kosong, setir itu enteng & tak menyusahkan driver-nya, jadi tak sosok jual bearing besar otot bisep kamu ketika kudu parkir. Provisional dalam kecepatan menjulung, bobotnya menjadi sedikit lebih berat, namun feedback dalam kemudi itu sedikit natural jika kamu mau membaca kondisi jalanan via setir. Jari-jari putarnya kendati masih renceng mulut buat penerapan dalam kota.
Fungsi Roller Bearing

Fungsi Bearing Seater
Macam itu acap dipakai di set gelindingan gigi, seperti transmisi mobil diantara gelindingan gigi & di antara poros serta rumah dengan sirkulasi. Roda gigi heliks yang acap dimanfaatkan pada jumlah transmisi mengandung gigi miring, dengan membuahkan tanggungan dorong yang kudu memakai bearings untuk menyokong. Jenis bearings tersebut mempunyai kemampuan untuk mendukung selaku dorong & beban radial dengan besar. Roller tapered bearings dapat terlihat di hub mobil. Part itu sering dipasang berpasangan yang menghadap ke haluan yang berlawanan, sehingga itu dapat mendukung daya dorong dalam 2 arah. Rekayasa sebagaimana rol ban konveyor, dalam mana beban radial yang berat butuh dibantu, memanfaatkan roller bearings. Rol daripada bearings tersebut ialah satu silinder, jadi titik kontak sempang etnis pada & luar adalah garis, dan tak titik. Muatan tersebar dalam area yang luas, memungkinkan bearings untuk menopang tanggungan dengan jauh lebih berat, dipadankan dengan ball bearings.Rukun A & spionnya yang besar dapat menghambat visibilitas, namun overall mobil ini tidak melepaskan kendala besar untuk penghuni kabinnya kala mau melihat ke luar. Wuling menyelenggarakan ramp tanjakan dan turunan buat menguji fitur Brake Hold. Saat Brake Hold aktif, kita tidak mesti terus-terusan menginjak rem dalam tanjakan serta turunan. Sedang injak di sekali saja, habis tersebut lepas & abaikan. Mobil tidak bakal meluncur karena ditahan oleh bentuk Brake Hold, dan dia bakal bekerja selama masa barangkali sampai sistemnya capek. Saat mau maju, tinggal injak gas serta mobil langsung maju dengan halus. Fitur tersebut produktif sungguh tatkala terjebak macet dalam Tertinggi atau Lembang. Lumayan kritik daripada Wuling, fitur Brake Hold cuma bisa dinyalakan & dimatikan tatkala distributor bearing mobil benar-benar berhenti sempurna, tidak mampu diaktifkan sembari berjalan. Cinta kami belum luang mencoba mode manualnya, kiranya nanti di unik kesempatan. Tanpa beberapa itu gertakan sambal bahwa belum tau sepedas apa risiko Wuling Cortez.